SELAMAT DATANG DI INIPOKER.COM MINIMAL DEPOSIT 15.000 MINIMAL WITHDRAW 25.000 DAN DAPATKAN BONUS CASH BACK 0.3% DI BAGIKAN 2 KALI DALAM SEMINGGU Petik Mangga 69 - DEWASA MENIKMATI TUBUH GADIS YANG POLOS | PETIKMANGGA69

Petik Mangga 69 - DEWASA MENIKMATI TUBUH GADIS YANG POLOS

DEWASA MENIKMATI TUBUH GADIS YANG POLOS


Petik Mangga 69 - Sinta terlambat bangun untuk berangkat sekolah, padahal sebelumnya dia selalu bangun lebih pagi. Mungkin semalam keasyikan nonton acara TV, sehingga pagi ini dia harus buru-buru kalau tidak ingin terlambat sampai di SMU. Sinta adalah pelajar kelas 1, minggu depan dia akan berulang tahun yang ke-15.

Dengan wajah yang manis, rambut sebahu, kulit putih bersih, mata bening dan ukuran payudara 34B, tak heran Sinta selalu menjadi incaran para lelaki, baik yang sekedar iseng menggoda atau yang serius ingin memacarinya. Tetapi sampai hari ini Sinta belum menjatuhkan pilihannya.
Alasannya cukup klasik, “Maaf ya.., kita temenan aja dulu.., soalnya saya belum berani pacaran.., khan masih kecil, ntar dimarahin ortu kalau ketahuan..” begitu selalu kilahnya kepada setiap lelaki yang mendekatinya.

Begitulah Sinta, gadis manis yang belum terjamah bebasnya pergaulan metropolis seperti Jakarta tempatnya tinggal. Sinta mungkin akan cukup lama bertahan dalam keluguannya kalau saja peristiwa itu tidak terjadi.

Pagi itu selesai menyiapkan diri untuk berangkat, Sinta sedikit tergesa-gesa menjalankan Honda Supra-nya. Tanpa disadarinya dari kejauhan tiga pasang mata mulai mengintainya. Anton (25 tahun) mahasiswa salah satu PTS yang pernah ditolak cintanya oleh Mita, hari itu mengajak dua rekannya (Iwan dan Tejo) yang terkenal bejat untuk memberi pelajaran buat Sinta, karena Anton yang playboy paling pantang untuk ditolak, apalagi oleh gadis ingusan macam Sinta.


Tepat di jalan sempit yang hampir jarang dilewati orang, Anton dan kawan-kawan memalangkan Toyota Land Cruser-nya, karena mereka tahu persis Sinta akan melewati jalan pintas ini menuju sekolahnya. Sedikit kaget melihat mobil menghadang jalannya, Sinta gugup dan terjatuh dari motornya. Anton yang berada di dalam mobil beranjak keluar.
“Hai Mit.., jatuh ya..?” kata Anton dengan santainya.
“Apa-apaan sih kamu..? Mau bunuh aku ya..?” hardik Sinta dengan wajah kesal.
“Nggak.., cuman aku mau kamu jadi pacarku, jangan nolak lagi lho..! Ntar..” kata Anton yang belum sempat menyelesaikan kata-katanya.
“Ntar apa..?” potong Sinta yang masih dengan wajah kesal.
“Ntar gue perkosa lo..!”
“Sialan dasar usil, cepetan minggir aku udah telat nih..!” bentak Sinta.

Air mata di pipinya mulai menetes karena Anton tetap menghalangi jalannya.
“Anton please.., minggir dong..!” pintanya sudah tidak sabaran lagi.
Anton mulai mendekati Sinta yang gemetar tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi bajingan ini. Tiba-tiba dari arah belakang sebuah pukulan telak mendarat di tengkuk Sinta yang membuatnya pingsan seketika. Rupanya Iwan yang sedari tadi bersembunyi di balik pohon bersama delapan orang lainnya sudah tidak sabar lagi.
“Ayo kita angkut dia..!” perintah Anton kepada teman-temannya.

Singkat cerita, Sinta dibawa ke sebuah rumah kosong di pinggir kota. Letak rumah itu menyendiri, jauh dari rumah-rumah yang lainnya, sehingga apapun yang terjadi di dalamnya tidak akan diketahui siapapun.

Sebuah tamparan di pipinya membuat gadis ini mulai siuman. Dengan tatapan nafsu dari dua lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya kecuali satu orang, yaitu Anton. Sinta mulai ketakutan memandang sekelilingnya. Apa yang akan terjadi samar-samar mulai terbayang di matanya. Jelas sekali dia akan diperkosa oleh 3 orang. Rupanya mereka sudah tidak sabaran lagi untuk segera memperkosa Sinta. Tangan-tangan mereka mulai merobek-robek pakaian gadis itu dengan sangat kasar tanpa perduli teriakan ampum maupun tangisan Sinta.

Setelah menelanjangi Sinta sehingga Sinta benar-benar bugil. Sekali sentak Iwan menjambak rambut Sinta dan menariknya, sehingga tubuh Sinta yang tekulai di lantai terangkat ke atas dalam posisi berlutut menghadap Iwan.
“An.., lo mau gue apain nih cewek..?” kata Iwan sambil melirik ke arah Anton.
“Terserah deh.., emang gue pikirin..!”
Iwan menatap sebentar ke arah Sinta yang sudah sangat ketakutan, air matanya nampak mengalir dan, “PLAK..!” tamparan Iwan melayang ke pipinya.

Anton dan yang lainnya mulai membuka pakaian masing-masing, sehingga sekejap orang-orang yang berada dalam ruangan itu semuanya telanjang bulat. Sinta yang terduduk di lantai karena dicampakkan Iwan kembali menerima perlakuan serupa dari Anton yang kembali menjambak rambutnya, hanya saja tidak menariknya ke atas, tetapi ke bawah, sehingga sekarang Sinta dalam posisi telentang. Teman-teman Anton memegangi kedua tangan dan kaki Sinta, sedangkan Anton duduk tepat di atas kedua payudara Sinta. Penis Anton yang sudah mengeras dengan panjang 18 cm ditempelkan ke bibir Sinta.

“Ayo isep kontol gue..!” bentak Anton tidak sabaran.
Karena Sinta tidak juga membuka mulutnya, Anton menampar Sinta berkali-kali. Karena tidak tahan, akhirnya mulut mungil Sinta mulai terbuka. Tanpa ampun Anton yang sudah tidak sabaran memasukkan penisnya sampai habis, tonjolan kepala penis Anton nampak di tenggorokan Sinta. Anton mulai memaju-mundurkan penisnya di mulut Sinta selama 5 menit tanpa memberi kesempatan Sinta untuk bernafas. Sinta kesakitan dan mulai kehabisan nafas, Anton bukannya kasihan tetapi malah semakin brutal menancapkan penisnya.

Selang beberapa saat, Anton mengeluarkan penisnya dari mulut Sinta, dan segera diganti oleh Penis Iwan yang panjangnya hampir 20 cm. Tejo yang sedari tadi memegang kaki Sinta mulai menjalankan aksinya. Paha Sinta ditarik ke atas dan mengarahkan penisnya ke vagina Sinta. Penis Tejo yang paling besar di antara kedua rekannya tidak terlalu gampang menembus vagina Sinta yang memang sangat sempit, karena masih perawan. Tetapi Tejo tidak perduli, penisnya terus ditekan ke dalam vagina Sinta dan tidak berapa lama Sinta tampak meringis kesakitan, tetapi tidak mampu bersuara karena mulutnya tersumbat penis Iwan yang dengan kasarnya menembus hingga tenggorokannya.

Tejo memaju-mundurkan penisnya ke dalam vagina Sinta dan nampak darah mulai menetes dari vagina Sinta. Keperawanan Sinta telah dikoyak Tejo. Iwan yang tidak puas akan “pelayanan” Sinta nampak kesal.
“Ayo isep atau gue cekik lo..!” bentaknya ke arah Sinta yang sudah dingin pandangannya.
Sinta yang sudah putus asa hanya dapat menuruti keinginan Iwan. Mulutnya dimaju-mundurkan sambil menghisap penis Iwan.
“Ayo cepat..!” kata Iwan lagi.
Karena dalam posisinya yang telentang, agak sulit bagi Sinta menaik-turunkan kepalanya untuk mengulum penis Iwan, tetapi Iwan rupanya tidak mau perduli. Sinta melingkarkan tangannya ke pinggang Iwan, sehingga dia dapat sedikit mempercepat gerakannya sesuai keinginan Iwan.

Hampir 30 menit berlalu, Iwan hampir ejakulasi, rambut Sinta ditarik ke bawah sehingga wajahnya menengadah ke atas. Iwan mencabut penisnya dari mulut Sinta.
“Buka yang lebar dan keluarin lidah lo..!” bentaknya lagi.
Sinta membuka mulutnya lebar-lebar dan menjulurkan lidahnya keluar. Iwan memasukkan kembali setengah penisnya ke mulut Sinta dan, “Ah.., crot.. crot.. crot..!” sperma Iwan yang banyak masuk ke mulut Sinta.
“Telan semuanya..!”


Sinta terpaksa menelan semua sperma Iwan yang masuk ke mulutnya, walau sebagian ada yang mengalir di sela-sela bibirnya.

Tejo yang juga hampir ejakulasi mencabut penisnya dari vagina Sinta dan merangkat ke atas dada Sinta dan bersamaan dengan Iwan mencabut penisnya dari mulut Sinta. Tejo memasukkan penisnya ke mulut Sinta sampai habis masuk hingga ke tenggorokan Sinta.
Dan, “Crot.. crot.. crot..!” kali ini sperma Tejo langsung masuk melewati tenggorokan Sinta.
Anton yang sedari tadi menonton perbuatan kedua rekannya melakukan hal serupa yang dilakukan Tejo, hanya saja Anton menyemprotkan spermanya ke dalam vagina Sinta.

Begitulah selanjutnya, masing-masing dari mereka kembali memperkosa Sinta sehingga baik Anton, Tejo dan Iwan dapat merasakan nikmatnya vagina Sinta dan hangatnya kuluman bibir Sinta yang melingkari penis-penis mereka. Mereka benar-benar sudah melampaui batasan keinginan berbalas denadam terhadap Sinta yang tadinya masih polos itu.

Sebelum meninggalkan Sinta sendirian di rumah kosong, mereka sempat membuat photo-photo telanjang Sinta yang dipergunakan untuk mengancam Sinta seandainya buka mulut. Photo-photo tersebut akan disebarkan ke seantero sekolah Sinta jika memang benar-benar Sinta melaporkan hal tersebut ke orang lain.

Hari-hari selanjutnya dengan berbagai ancaman, Sinta terpaksa pasrah diperkosa kembali oleh Anton dan kawan-kawan sampai belasan kali. Dan setiap kali diperkosa, jumlahnya selalu bertambah, hingga terakhir Sinta diperkosa 40 orang, dan dipaksa menelan sperma setiap pemerkosanya. Sungguh malang nasib Sinta.

Untuk Informasi Lebih Lanjut
Hubungi Kami Melalui :

LiveChat : INIPOKER
Bbm : 58C38B8D
Line : inipoker
Wechat : inipoker88
Whatsapp : +855 927 644 08

1 Response to "Petik Mangga 69 - DEWASA MENIKMATI TUBUH GADIS YANG POLOS"

  1. Hobipk Agen Domino 99, Bandar Ceme, dan Poker Online Aman dan Terpercaya
    Ayok Kepoin Situs Poker Online Di hobipk,net
    SItus Poker Online Terpercaya , Dengan Pelayanan Ramah,Siap 24 Jam :)
    Kunjungi Saja , Jangan Di tunggu Lagi Hanya Modal 25.000 Anda bisa mendapatkan Bonus 10% Dari Deposit Anda Lho
    Dan Jangan Lupa Ajak Teman-Temannya Untuk Bergabung Di Situs Kami Dan Dapatkan Bonus Refferal 20% dan Bonus Rollingan 0.5%
    Kurang Ngerti,Kurang Paham Ayok Bertanya Saja Kepada Saya Sebagai CS INDOPK
    Untuk info Lebih lanjut Hubungi kontak DIbawah ini:
    ::. BBM : 2BA2EB3B
    ::. WA : +6282297638024
    ::. TLP : +6282297638024
    ::. LINE : indo.pk
    hobipk.com
    hobipk.net
    hobipk.org
    hobipk.info

    ReplyDelete